Proses Perkembangan kolonialisme dan imperialisme barat di indonesia

Pada materi sejarah di tingkat SMP, ada satu materi yang khusus membahas bagaimana sebenarnya sejarah penjajahan (kolonialisme dan imperialisme) yang dilakukan bangsa Eropa di Indonesia. Karena itu, kali ini kami akan mengupas proses perkembangan kolonialisme dan imperialisme barat di Indonesia tsb. 

Materi ini murni hasil jerih payah kami penulis di website ardiyansarutobi.blogspot.com, karena itu kami harap apabila Anda mengcopy tulisan di web ini harap menyebutkan sumbernya dan membuat link balik ke website kami. Kami sangat berterimakasih atas apresiasi apapun yang Anda lakukan untuk keberlangsungan dan kemajuan website ini.

Pengertian kolonialisme dan imperialisme

Pengertian kolonialisme adalah pengembangan kekuasan sebuah negara atas wilayah dan manusia diluar batas negaranya, seringkali bertujuan untuk mencari dominasi ekonomi dari sumber daya, tenaga kerja, dan pasar (sumber : wikipedia). 

Sedangkan pengertian imperialisme adalah penaklukan satu bangsa/ negara atas bangsa/ negara lain. Imperialisme erat kaitannya dengan penjajahan. Pada imperialisme, sebuah negara memegang kendali/ menguasai negara lainnya, baik secara wilayah, politik, maupun ekonomi. Kata imperialisme sendiri berasal dari bahasa latin “imperium” yang bermakna “memerintah”.

Penjelajahan Samudra Bangsa Eropa

gambar kolonialisme dan imperialisme barat di Indonesia

Terjadinya kolonialisme dan Imperialisme, erat kaitannya dengan dampak yang ditimbulkan setelah perang salib. Akibat perang salib, pelabuhan konstantinopel ditutup sehingga bangsa eropa harus mencari rempah-rempah ke tempat lain dan melakukan pelayaran. Sebelum perang salib, bangsa eropa sangat tergantung dengan rempah-rempah dan kain sutera yang mereka bawa dari laut tengah.

Perang salib sendiri berlangsung dari tahun 1096 – 1291. Perang ini melibatkan kaum nasrani dan kaum islam yang diwakili oleh kerajaan turki Usmani. Kemenangan pada perang salib diraih oleh kerjaan Turki Usmani. Sultan Mahmud II sebagai penguasa turki Usmani, menutup konstantinopel (byzantium) dari pedagang eropa sehingga jalur perdagangan antara eropa dan asia tertutup.
baca juga : pengertian Globalisasi dan sikap masyarakat
Faktor pendorong perjalanan samudera yang dilakukan bangsa barat ketika itu tidak lepas dari kekalahan mereka pada parang salib, sehingga mereka mempunyai semangat 3 G yaitu gold glory gospel. Gold artinya ingin memperoleh uang/ kekayaan/ emas/), ), Glory artinya ingin memperoleh kejayaan ataupun daerah jajahan, dan Gospel artinya ingin menyebarkan agama nasrani.

Negara-negara yang memelopori penjelajahan samudra adalah Portugis dan Spanyol, menyusul Inggris, Belanda, Prancis, dan Denmark. Tercatat beberapa penjelajah samudra dari portugis yaitu antara lain : Bartholomeu Dias, Vasco da Gama, Alfonso d’albuquerque. Lalu penjelajah dari Spanyol  antara lain yaitu Christopher Columbus. Kemudian ada banyak lagi penjelajah samudra dari negara barat lainnya.

Lalu apa tujuan bangsa eropa datang ke Indonesia? Jawabannya adalah karena Indonesia kaya akan rempah-rempah. Rempah-rempah yang digunakan untuk bahan baku obat ini, saat itu harganya sangat mahal. Dalam sejarah negara Indonesia, ada beberapa negara barat yang pernah tiba di Indonesia dan berusaha memonopoli rempah-rempah yang Indonesia punya. Negara-negara tsb yaitu Portugis, Spanyol, Inggris, Perancis, dan Belanda.

Masa Kolonial di Indonesia

Secara singkat, terbentuknya kolonial di Indonesia dimulai dengan  kedatangan Portugis di Maluku pada tahun 1512. VOC kemudian mengambil alih posisi Portugis untuk berkuasa di Indonesia, efektif sejak tahun 1641. Tongkat estafet kekuasaan di Indonesia kemudian berturut-turut jatuh pada pihak Kerajaan Belanda yang dikendalikan oleh Prancis, direbut Inggris, dan akhirnya langgeng di bawah kekuasaan Belanda sampai pendudukan Jepang tahun 1942.

Kolonialisme Belanda di Indonesia.

Pembahasan tentang kolonialisme Belanda di Indonesia ini, dapat secara lengkap Anda lihat di : Kolonialisme Belanda di Indonesia.

Kolonialisme Inggris di Indonesia

gambar kolonialisme dan imperialisme barat di Indonesia 2
Sir Stamford Raffles
Pendudukan kolonial Inggris di Indonesia (melalui kongsi dagang mereka bernama EIC/ East Indian Company) dimulai sejak kapitulasi Tuntang tahun 1811. Gubernur EIC pertama di Indonesia adalah Thomas Stamford Raffles (berkuasa tahun 1811 – 1816). Dan berikut ini beberapa kebijakan yang diambil Raffles ;

a. Mengganti kebijakan Daendels yang dikenal dengan nama Contingenten, menjadi sistem sewa
tanah (Landrent). Pada sistem sewa tanah atau biasa juga disebut sistem pajak tanah, rakyat atau
para petani harus membayar pajak sebagai uang sewa, karena semua tanah dianggap milik negara.
b. membagi wilayah Jawa menjadi 16 daerah karesidenan.
c. menemukan bunga Rafflesia-arnoldii,
d. merintis Kebun Raya Bogor.

Pada tahun 1814, Napoleon Bonaparte (penguasa Perancis) menyerah kepada Inggris sehingga dengan demikian, Belanda lepas dari kendali Prancis. Kemudian diadakan pertemuan antara Belanda dan Inggris dan menghasilkan sebuah kesepakatan yang bernama Convention of London. Isi kesepakatan tsb adalah Belanda memperoleh kembali daerah jajahannya yang dulu direbut Inggris. Status Indonesia dikembalikan sebagai wilayah kekuasaan Belanda. Penyerahan wilayah Hindia Belanda dari Inggris kepada Belanda berlangsung di Batavia pada tanggal 19 Agustus 1816.

Dampak Kolonialisme dan imperialisme di Indonesia

Kolonialisme dan imperialisme di Indonesia yang berlangsung ber-abad-abad lamanya tentu memberi dampak yang banyak bagi kehidupan bangsa Indonesia. DI bidang politik misalnya, mulai dikenal pejabat pemerintahan yang dipilih sesuai kecakapan bukan keturunan, serta munculnya paradigma bahwa menjadi pegawai pemerintah lebih menguntungkan dibanding menjadi pengusaha. Selain itu di bidang sosial ekonomi yaitu munculnya kemelaratan dan penderitaan rakyat akibat berbagai kebijakan yang dibuat pemerintah kolonial. Selain itu praktik korupsi yang merajalela, melemahkan sumber daya manusia Indonesia bahkan hingga saat ini.

Adapun di bidang kebudayaan yaitu perubahan dalam bahasa yang digunakan masyarakat Indonesia, cara pergaulan, pakaian, gaya hidup, pendidikan, dan lain-lain. Demikianlah informasi yang dapat kami sampaikan tentang proses perkembangan kolonialisme dan imperialisme barat di Indonesia. Terimakasih atas kunjungan Anda!